Jokowi Akui Nasionalisme Para Kiai Sejak Indonesia Belum Merdeka

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengaku setiap datang ke pesantren selalu ingat terhadap sikap teguh para kiai yang sejak perang kemerdekaan sudah menyatakan hubbul wathon minal iman, yakni mencintai negara bagian dari iman.

“Teladan para kiai itu menunjukkan bahwa Islam dan kehidupan kebangsaan adalah selaras, adalah beriringan, dan bukan bertentangan,” jelas Joko Widodo saat menghadiri acara acara Haul dan Khotmil Qur’an di Pesantren (KHAS) Kempek, Cirebon, Jumat (20/10).

Menurutnya, melalui perantara para kiai, termasuk peran Kiai Aqil Siroj dan seluruh keluarga besar dan santrinya maka bangsa Indonesia bisa mengelola keberagaman, bisa merawat kerukunan dan bisa merawat kebinekaan Indonesia.

Presiden Jokowi di Cirebon


“Inilah yang banyak membuat iri negara-negara lain terhadap negara Indonesia,” kata pria yang punya hobi membaca dan traveling ini.

Jokowi pun mengungkapkan tentang dirinya yang menceritakan tentang umat Islam di Indonesia ialah umat Islam terbanyak dibanding umat Islam di negara-negara lain, termasuk keberagaman yang ada di Indonesia baik dalam hal agama, suku, bahasa, dan banyaknya pulau kepada beberapa kepala negara luar negeri.

“Oleh sebab itu, keragaman 17 ribu pulau, 714 suku, beragam agama, berbeda-beda bahasa daerah, itu sudah menjadi hukum Allah, sudah menjadi anugerah kepada bangsa kita Indonesia. Inilah yang harus terus kita rawat, kita pelihara,” terang mantan walikota Solo ini.

Pemimpin yang suka blusukan ini pun meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan, menjalin hubungan persaudaraan sesame umat Islam, persaudaraan sesama anak bangsa, dan persaudaraan sesama manusia.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo pun sempat memberikan sepeda kepada santri KHAS Kempek yang bernama Gilang Ramadlan yang telah menyebutkan tujuh suku di Indonesia atas permintaan Presiden Joko Widodo. Begitu pun sepeda diberikan kepada seorang ibu yang berhasil menyebut lima sila dalam pancasila.

Hadir pada acara yang bertemakan Merawat Tradisi untuk Memperkokoh NKRI ini Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengasuh Pesantren KHAS Kempek, Cirebon KH Mustofa Aqil Siroj dan lain-lain

Komentar